REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR - Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengatakan, musibah di Tenggarong tidak perlu banyak dikomentari, terutama oleh para pengamat yang tidak berkompeten. "Karena itu hanya akan membuat masyarakat bingung, jadi hendaknya semua menahan diri untuk tidak mengomentari musibah di Tengagrong," kata Bagir disela-sela Dialog Pers kerja sama LPP RRI dengan Dewan Pers di Makassar, Senin (28/11).
Menurut dia, yang harus dilakukan saat ini adalah menebarkan simpati kepada keluarga korban musibah jembatan di Kutai Kertanegara. Dia mengatakan, khusus peranan media hendaknya menebarkan rasa simpati masyarakat terhadap musibah tersebut.
"Pers tidak bisa memberikan sumbangan materil, pemerintahlah yang melakukan itu. Tetapi di sini pers berfungsi menyebarkan informasi yang menumbuhkan rasa simpati yang kemudian terwujud dalam bentuk solidaritas," katanya.
Dia mengatakan, salah satu peranan pers adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi publik dan hal itu juga merupakan salah satu hak publik (right to know).
Menurut dia, untuk menjalankan fungsi tersebut perlu didukung fakta dan data-data atau informasi yang faktual. Sementara untuk mencapai itu dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang handal.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, maka integritas wartawan atau pewarta sangatlah penting. Salah satu indikator penentu integitas wartawan adalah melalui uji kompetensi wartawan sesuai dengan hasil kesepakatan yang dirumuskan pada Piagam Palembang 2010.