REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Sebuah fenomena alam yang langka, yakni gerhana bulan total, mewarnai langit Kota Pekanbaru, Riau, dan menghebohkan sebagian warga. Gerhana yang sebelumnya telah diprediksi itu terlihat jelas pada Sabtu (10/12) malam, mulai pukul 20.45 WIB hingga lima menit sebelum jarum jam menunjuk pukul 21.30 WIB.
Fenomena langka itu membuat sejumlah warga Pekanbaru terperanga dan tidak ketinggalan untuk menyaksikan "redupnya" bulan sempurna itu. "Saya sudah dari sejak sore tadi menunggu datangnya gerhana bulan total ini," kata Azhar Ramadhan (23).
Laki-laki warga Jalan Keliling Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya ini mengaku mendapat informasi adanya gerhana bulan pada Sabtu malam dari seorang teman. "Awalnya saya nggak percaya. Namun jadi tanda tanya, kemudian saya putuskan untuk menunggu waktu malam guna memastikannya," ujarnya.
Sangat terkejut, demikian Azhar yang ditanyai saat menyaksikan gerhana bersama beberapa kerabat di halaman rumahnya ketika benar-benar terjadi.
Fenomena gerhana bulan total ini dapat diamati dari hampir seluruh wilayah Indonesia, serta negara lain seperti Australia, Asia, Eropa, sebagian besar Afrika dan Amerika Utara. Gerhana bulan terjadi saat bulan melintas di belakang bumi, sehingga bulan akan masuk ke dalam bayang-bayang bumi.