REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Beberapa pengusaha dari luar Lampung mengaku takut berinvestasi usaha di wilayah Lampung, pascatersebarnya video pembantaian puluhan warga di Mesuji, Lampung. Para pengusaha ini banyak yang membatalkan rencana kerja sama dengan pengusaha lokal Lampung dalam bidang perkebunan.
“Banyak pengusaha luar Lampung yang menelepon saya, ingin tahu kondisi keamanan di Lampung. Mereka ketakutan dengan adanya informasi konflik perusahaan dan warga, dan berita pembantaian warga di areal perkebunan,” kata Hermansyah TB, pengusaha kebun karet dan singkong di Unit II, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, Jumat (23/12).
Kepada pengusaha tersebut, Hermansyah menyatakan saat ini kondisi keamanan di wilayah Lampung aman dan kondusif. Soal pemberitaan konflik warga dan pihak perusahaan dan video pembantaian warga di Mesuji, tidaklah semuanya benar. “Mereka (pengusaha) itu tahunya di Lampung sedang tidak aman. Padahal, sesungguhnya sangat kondusif,” ujarnya.
Ia menyesalkan adanya informasi kondisi keamanan yang belum tentu sesuai kebenarannya, namun sudah berdampak negatif secara langsung dalam perekonomian daerah Lampung. hal ini, ungkap dia, sudah banyak pengusaha luar Lampung yang membatalkan rencana kerja sama dalam investasi perkebunan karet, singkong, dan sawit.
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, juga menyesalkan adanya laporan pihak yang tidak diketahui jelas asalnya mengadukan ke pusat soal kondisi Lampung. Seharusnya, ujar dia, penyelesaian yang ada di daerah di tingkat bawah, diselesaikan di tingkat lokal bukan langsung ke pusat.