REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Sekitar 500 orang massa dari Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Barat (HTI Jabar) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung pada Jumat (20/1). Massa menolak kebijakan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang.
“Pihak asing memaksa pemerintah untuk membatasi bahan bakar bersubsidi,” kata Humas HTI Jabar, Lutfi Affandi. Kata dia,tujuan akhir perusahaan-perusahaan migas asing tersebut adalah agar konsumen BBM di Indonesia beralih menggunakan BBM tidak bersubsidi dari asing.
Lutfi mencontohkan SPBU asing saat ini masih kesepian pelanggan karena masyarakat masih memilih BBM bersubsidi yang tersedia di SPBU Pertamina. Dengan ditariknya BBM bersubsidi dari pasaran, masyarakat pasti beralih menggunakan BBM nonsubsidi di SPBU asing jika harganya lebih murah.
Selain itu alasan bahwa subsidi BBM membebani anggaran pemerintah, mereka nilai keliru. “Lebih berat untuk membayar hutang luar negeri, perjalanan anggota dewan, dan renovasi gedung,” kata Lutfi. Ia berpendapat jika anggaran subsidi BBM dialihkan untuk hal-hal seperti itu, akan membuat anggaran tidak terdistribusi dengan efisien.