REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel bersuka cita atas keputusan Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut sanksi itu sebagai langkah yang tepat.
Netanyahu selama berbulan-bulan ini sudah menyerukan agar aset bank sentral Iran dibekukan. Israel menuding Iran terus membangun senjata nuklir.
Pada pertemuan di Brussels, para menteri luar negeri Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan larangan bertahap pada impor minyak Iran dan membekukan aset bank sentral Iran.
Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, pada pertemuan di Wina, berharap sanksi Uni Eropa lebih diperkeras. "Ini merupakan langkah penting yang dilakukan Eropa untuk menghadapi ancaman terbesar di dunia," kata Lieberman.
Sementara Deputi Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon mengatakan kepada The Jerusalem Post, efektivitas sanksi sudah bisa dievaluasi dalam beberapa minggu ini meskipun Rusia, Cina dan negara-negara lain akan terus mengimpor minyak Iran .
"Jika akan ada penurunan 50 persen ekspor minyak Iran, sanksi akan signifikan," kata Ayalon. Ayalon juga menambahkan, jikapun Iran menjual minyaknya, tentu akan memukul perekonomian Iran karena minyak akan dijual di bawah standar harga minyak dunia.