REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari, mengatakan sesuatu yang sangat masuk akal jika nama Jusuf Kalla (JK) menguat sebagai calon presiden (capres). JK memiliki potensi menang di Pemilu 2014.
''Beliau gagal di Pilpres 2009. Itu menjadi pengalaman yang luar biasa penting untuk maju lagi di Pilpres 2014,'' kata Hajriyanto kepada Republika, Senin (13/2).
Hanya saja, lanjutnya, persoalan satu-satunya bagi JK untuk maju lagi sebagai capres yaitu parpol atau gabungan parpol yang akan menjadi pengusungnya. Untuk itu, tegas Hajriyanto, pencapresan JK sangat ditentukan oleh hasil survei.
''Jika survei-survei kredibel menunjukkan bahwa beliau sebagai capres berada pada posisi tertinggi atau minimal tinggi di atas calon-calon lain. Jika elektabilitas beliau tinggi, parpol-parpol pasti akan berebut dan berbondong-bondong mencalonkan dirinya atau setidaknya mendukung,'' jelas Wakil Ketua MPR tersebut.
Partai Golkar dipastikan tidak akan mendukung JK. Ini lantaran Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, memiliki peluang terbesar untuk dicalonkan oleh partai berlambang pohon beringin tersebut. Karenanya, JK harus mencari alternatif kendaraan politik lain yang bersedia mencalonkannya.
''Ini tidak gampang karena masing-masing parpol pasti akan lebih mengutamakan calon internal sendiri daripada calon luar,'' pungkas dia.