REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan zona satu waktu tidak ada landasan ilmiahnya. Kegunaannya hanya memperlancar transaksi bisnis antarnegara dan domestik.
"Saya kira isu zona satu waktu tidak terkait faktor ilmiah secara astronomi. Faktor ekonomi dan politik yang berpengaruh," ungkap peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional, Abdul Rahman, Senin (12/3).
Menurutnya, pemilihan lokasi bujur nol derajat yang menjadi awal penentuan zona waktu pun tidak ada landasan ilmiahnya secara astronomi. Yang terjadi hanya kesepakatan beberapa negara untuk menyamakan waktu bisnis mereka dengan Hongkong yang lebih cepat satu jam. Seperti negara Malaysia dan Singapura sebetulnya satu zona dengan Waktu Indonesia Barat.