Sabtu 24 Mar 2012 10:20 WIB

Obat Generik Atau tidak Sama Saja

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hampir 80 persen indikasi penyakit yang sering diderita masyarakat tercakup pada obat generik. Dengan adanya obat generik ini, diharapkan masyarakat bisa menjangkau kebutuhan akan obat esensial tersebut.

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Maura Linda Sitanggang, mengatakan sebenarnya bahan baku, alat bahkan produsen obat generik itu sama dengan obat branded. "Perbedaannya adalah obat generik tidak dipromosian sehingga tidak ada biaya promosi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (24/3).

Menurunya, obat generik tidak dipromosikan produsen karena selain adanya logo generiknya, namanya harus sama dengan zat aktif yang terkandung di dalamnya seperti yang tercantum pada komposisinya. "Siapapun produsennya, namanya disesuaikan dengan zat aktif kandungannya," ujarnya.

Menurutnya, Kemekes setiap enam bulan sekali akan melakukan monitoring harga obat di pasaran secara sampling ke apotik, baik itu melalui survei maupun pengecekkan di laboratorium.