REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang film Hollywood, Michelle Yeoh mengaku kagum kepada pemimpin oposisi Myanmar Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi. Bahkan bintang film 'James Bond: Tomorrow Never Dies' itu mengatakan Suu Kyi adalah pahlawan yang ia kagumi.
Berbicara dalam jumpa pers di Studio 21, Epicentrum, Jakarta Selatan, Minggu (25/3) malam, Yeoh berpendapat, Suu Kyi telah mengajarkan dunia bagaimana cara memperjuangkan demokrasi dengan kelembutan.
"Saya mengagumi dia (San Suu Kyi) karena dia adalah wanita pertama di Asia yang meraih hadiah nobel dunia. Ia mengajari dunia bagaimana cara memperjuangkan demokrasi tanpa kekerasan," kata mantan wanita James Bond itu.
Kekaguman Yeoh atas sosok Suu Kyi bukan lahir begitu saja. Pascamemerankan sosok Suu Kyi dalam film 'The Lady', ia menemukan sosok seorang pahlawan dalam diri Suu Kyi. Ia pun mengakui ada beberapa kesulitan dalam memerankan tokoh demokrasi itu, salah satunya adalah dalam hal bahasa.
"Saya harus belajar bahasa Myanmar, dan itu sangat sulit karena itu bahasa yang tidak mudah dipelajari," kata Michelle yang mengaku telah beberapa kali dideportasi dari Myanmar guna bertemu dengan Suu Kyi selama pembuatan film.
Selain itu, bintang film 'Memoirs of Geisha' itu juga harus menurunkan berat badannya hingga sembilan kilogram untuk memerankan Suu Kyi.
"Saya tidak hanya harus terlihat mirip dalam foto, tapi juga harus mirip saat ditonton dalam film," kelakar aktris 49 tahun tersebut.
Michelle berharap para penonton film 'The Lady' bisa terinspirasi oleh cinta Suu Kyi dan suaminya, Dr. Michael Aris.
"Ini adalah film yang indah, bukan melulu soal politik, tapi lebih ke drama kemanusiaan," tuntas bintang berkebangsaan Malaysia itu.