REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Pertahanan Jepang, Naoki Tanaka memerintahkan Unit Rudal Jepang untuk menembak roket yang akan diluncurkan Korea Utara jika memasuki wilayah udara Jepang.
Meski ditentang banyak negara, Korut tetap terus melakukan persiapan peluncuran roket. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, Tanaka melakukan pertemuan Dewan Keamanan Nasional guna membahas perintah tembah jatuh roket Korut, Jumat (30/3) waktu setempat.
Korut mengklaim, peluncuran roket adalah satelit luar angkasa demi kepentingan ilmiah. Pyongyang mengatakan, peluncuran itu akan berlangsung antara 12 sampai 16 April untuk memperingati 100 tahun Kim Il Sung, pendiri negara komunis tersebut.
Gambar yang diambil dari satelit swasta Rabu (28/3) kemarin menunjukkan, adanya aktivitas di lokasi peluncuran Tongchang-ri di Pantai Barat Korut.
Jepang, Amerika Serikat dan negara lainnya menduga Korut akan menguji kemampuan rudal jarak jauh dan dianggap telah melanggar perjanjian Internasional.