REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sosialisasi Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) berakhir ricuh. Sejumlah pengusaha mikro bus melakukan walk out. Aksi ini disusul para pengusaha K-01.
Para pengusaha menyesalkan adanya pemaksaan dalam pelaksanaan APTB. "Kami merasa ini ada keterpaksaan. Kami tidak pernah diajak duduk bersama membicarakan hal ini. Kalau soal armada jumlah kami cukup. Tapi memang belum diremajakan karena minimnya dana," ujar salah satu pengusaha mikrobus Silaban.
Hal senada dikatakan pengusaha K-01, yang sekaligus wakil ketua Koperasi Angkutan Bekasi (KOASI), Hotman Sitorus. "Kami minta waktu, supaya bisa mengadakan pengujian. Apakah betul beroperasinya APTB, tidak merugikan kami," ujarnya.
Selain itu, para pengusaha juga menyangsikan apakah APTB bisa mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi. Mereka meminta kepada pemerintah supaya mobil yang ada diremajakan, bukan menambah angkutan baru.
Para pengusaha justru mengusulkan adanya pembatasan kendaraan pribadi. "Batasi saja kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta," kata Hotman.