Selasa 10 Apr 2012 21:04 WIB

Anak Punk Bentrok, Satu Orang Tewas

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Didi Purwadi
Anak punk (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad ryan Wibowo
Anak punk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok anak punk terlibat bentrok di Jembatan Dua, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa (10/4). Kejadian tersebut mengakibatkan satu korban tewas bernama Fajar (20) dan satu luka-luka bernama Zenal (21).

Kosim (20), seorang anak punk, mengatakan kejadian tersebut bermula karena kesalahpahaman. Fajar, Zenal, dan Yopi yang merupakan kelompok anak punk Jembatan Dua saat itu mendatangi sekelompok anak punk di kawasan Royal. Ketiganya menanyakan perihal motor Yopi yang dibawa anak punk Royal bernama Mok-Mok.

Tak lama setelah kembali ke Jembatan Dua, anak punk Royal yaitu Sogrok dan Unyil mendatangi anak punk Jembatan Dua. Karena salah paham, Unyil yang dituduh membawa motor Yopi emosi. Unyil dan Sogrok kemudian menghajar Yopi, Fajar, Zenal, dan Opank yang berada di lokasi.

"Waktu Unyil dan Sogrok datang ke Jembatan Dua, Opank nyeletuk bahwa Unyil yang bawa motor Yopi. Unyil ngga terima dan emosi. Unyil dan Sogrok langsung gebugin Yopi, Fajar, Zenal dan Opank," kata Kosim, Selasa (10/4).

Fajar dan Zenal dibawa ke Royal dan dihajar oleh sekelompok anak Punk Royal. Sedangkan, Opank melarikan diri dan Yopi diceburkan ke selokan. Naas, Fajar dipukuli hingga tewas. Sedangkan, Zenal mengalami luka serius di bagian kepala dan sekujur punggungnya.

Jenazah Fajar ditemukan di selokan Tol Gedong Panjang. Sedangkan, Zenal sempat dibawa ke Rumah Sakit Atmajaya dan kemudian dibawa ke Polsek Metro Penjaringan.

Menurut kesaksian Zenal, dirinya dipukul menggunakan besi, batu dan ganco. "Di kepala ada 7 lubang jahitan, badan memar, dan kuping luka," ujarnya saat ditemui di Polsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (4/10).

Akibat kejadian tersebut, Zenal mengaku kapok jadi anak punk. Dia ingin pulang ke Semarang. "Saya udah capek jadi anak punk, ingin pulang ke Semarang, ketemu sama Ibu," katanya dengan nada sedih.

Hingga kini ada empat pelaku yang sedang dikejar yaitu Repak, Asda, Unyil, dan Sogro. Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Aris Supriyono, membenarkan hal tersebut. "Ya, kami sedang melakukan pengejaran terhadap empat orang tersebut," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement