Jumat 13 Apr 2012 10:45 WIB

Menko Polhukam: Hindari Ketegangan di Semenanjung Korea

Djoko Suyanto
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluncuran roket pembawa satelit observasi Korea Utara, Jumat (13/4) ini, membuat daerah di kawasan Semenanjung Korea menjadi tegang. Terkait dengan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, berpendapat agar semua pihak menahan diri dari menambah ketegangan baru di sana. 

Menurut dia, langkah-langkah diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam setiap penyelesaian masalah, demi keamanan dan stabilitas di semenanjung Korea. "Diplomasi dan dialog harus diutamakan dalam menyelesaikan persoalan peluncuran roket oleh Korut," kata dia dalam pernyataan persnya.

Pemerintah Demokratik Korea Utara menyatakan pihaknya telah siap untuk meluncurkan roket yang membawa satelit observasinya "Kwangmyongsong-3" ke luar angkasa. Pejabat pemerintah setempat pada Rabu (11/4), seperti dilansir sejumlah media di Beijing mengatakan, segala persiapan akhir menjelang peluncuran antara Kamis (12/4) hingga Senin (16/4) telah selesai dilakukan termasuk pengisian bahan bakar.

Direktur fasilitas pengawasan dan pengendalian peluncuran satelit yang berada 20 kilometer barat laut Pyongyang, Paek Chung-hou menyatakan pihaknya yakin peluncuran akan berjalan sukses. Namun dari peluncuran yang dilakukan beberapa waktu lalu, nampaknya roket tersebut gagal mencapai target.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement