REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Ruas jalan lintas Timur (jalintim) di wilayah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) kembali rusak. Kerusakan kali ini semakin parah seiring musim hujan. Kerusakan parah ruas jalintim di Sumsel berada dalam wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), ruas jalan ini menghubungkan antara Palembang – perbatasan dengan Provinsi Lampung.
Kerusakan terparah ada di Desa Muara Burnai 1 dan Muara Burnai 2 terus sampai Desa Dabuk Rejo di Kecamatan Lempuing Jaya dan di Desa Bumi Agung. “Ruas jalan yang melintas desa-desa tersebut sudah rusak parah banyak lubang besar dan dalam,” kata Ruslan (30 tahun) sopir angkutan travel yang melayani trayek Palembang – Bandarlampung, Ahad (22/4).
Menurutnya, di ruas jalan ini menurut Ruslan banyak lubang besar dan dalam. “Seperti di Desa Bumi Agung sekitar dua kilometer usak parah dengan kondisi jalan aspalnya sudah terkelupas dan badan jalan sudah jadi kubangan berlumpur. Di sini lalu lintas sering mengalami kemacetan panjang terutama saat hujan turun.”
Kondisi jalintim yang rusak parah pekan lalu sudah mendapat sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan Sumsel. Anggota DPD Abdul Aziz mengatakan, “Anggota DPD sudah menyampaikan masalah kerusakan jalintim ini kepada Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional atau BPJN Wilayah III Sumatera. Kami mendesak untuk segera diperbaiki.”
Menurut Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Sumatra, Bastian S Sihombing, perbaikan ruas jalan lintas Timur tahun 2012 yang masuk dalam program pemeliharaan berkala sepanjang 54 km. Sepanjang 42 km lainnya diprogramkan untuk pelebaran.
Pelebaran jalan lintas Timur tersebut dilakukan pada ruas Peninggalan - Batas Jambi, Betung - Batas Kota Palembang dan Simpang Penyandingan - Batas Provinsi Lampung. Untuk ruas Betung-Sekayu sepanjang 43 km, saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan di tahun 2012, Pelebaran pada tahun 2012 sepanjang 10 kilometer dari lebar 6 meter menjadi 7 meter dengan total anggaran Rp 50 miliar.