Jumat 11 May 2012 20:56 WIB

Keluarga Korban Sukhoi Masih Berharap yang Terbaik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Some family members of Sukhoi passangers weep and anxiously wait the fate of their beloved ones in Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Some family members of Sukhoi passangers weep and anxiously wait the fate of their beloved ones in Halim Perdana Kusuma Airport, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Keluarga korban jatuhnya pesawat Sukhoi masih berharap yang terbaik. Sandra, Istri dari Donardi Rahman, korban Sukhoi Super Jet 100 Direktur Marketing, PT Aviastar, Perusahaan Penyewaan Pesawat mengaku masih berharap yang terbaik dengan kondisi suaminya. 

"Saya masih berharap yang terbaik mas," ujar Sandra ketika ditemui Republika di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/5).

Sandra bersama keluarga dan sahabatnya mendatangi RS Polri Kramat Jati, menunggu informasi kepastian adanya jenazah korban yang sudah dibawa ke Rumah Sakit. Namun ketika dikonfirmasi ke salah satu keluarga, sebagian jenazah baru akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati esok hari. 

"Kami dapat info besok baru jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ujar salah satu keluarga. Keluarga juga mengaku kalaupun dikabarkan meninggal, jenazahnya korban masih utuh dan dapat dikenali. 

"Paling tidak jenazahnya utuh," ungkap keluarga. Namun sesaat setelah mendapat konfirmasi kepastian kedatangan jasad korban, Sandra dan pihak keluarga dari Donardi Rahman pun pulang. 

Terlihat raut wajah kesedihan yang mendalam dari wajah Sandra harus menunggu kepastian mengenai suaminya esok hari. 

Sandra adalah istri dari Donardi Rahman, Direktur Marketing, PT Aviastar. Sejak Rabu (9/5) Sandra dan pihak keluarga menunggu di Bandara Halim Perdanakusuma, menunggu kepastian kedatangan sang suami.

Hingga malam, disekitar ruang Forensik RS Polri Kramat Jati telah dipenuhi awak media yang menunggu kedatangan jenazah korban Sukhoi Super Jet 100 esok pagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement