REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meski sempat dibayangi ancaman mogok kerja para pilot, ternyata proses penggantian direktur utama PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) tetap berlangsung. Kementerian BUMN resmi menetapkan Rudy Setyopurnomo sebagai pejabat sementara (Pjs) Dirut Merpati menggantikan Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
Pelantikan dilakukan langsung Deputi Menteri BUMN Bidang Infrastruktur dan Logistik Sumaryanto Widayatin, dan disaksikan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai pemegang saham Merpati dan dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA), di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Jhonny tidak hadir dalam acara pelantikan tersebut.
Rudy sebelum ditetapkan menjadi orang nomor satu di Merpati, merupakan komisaris utama di perusahaan penerbangan yang baru dijabatnya kurang dari satu bulan. Rudy juga sebelumnya pernah menjadi Dirut PT Indonesia Airlines.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Infrastruktur dan Logistik I Kementerian BUMN, Timbul Tambunan mengatakan pergantian dirut Merpati murni untuk penyegaran. "Jhonny pernah meminta mengundurkan diri pada Februari 2012, ini yang kita realisasikan," kata Timbul.
Alsannya sudah jelas, selain untuk menindaklanjuti permintaan mundur tersebut, pemegang saham juga menginginkan agar kinerja perusahaan bisa lebih bagus.
"Merpati itu selama kuartal I 2012 mencatat rugi Rp 250 miliar. Kita berharap dengan adanya pergantian itu kinerja dapat meningkat dan permasalahan rugi dapat diatasi ke depan," kata Timbul.
Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) Sardjono Jhonny Tjitrokusumo mendadak dicopot dari jabatannya digantikan oleh Rudy Setyopurnomo yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama Merpati.
Simpang siur pergantian Jhonny sempat merebak pada Ahad (13/5), yang ditandai dengan ancaman mogok para pilot yang tidak menerima Jhonny dicopot dari jabatannya. Namun kenyataannya, pergantian tetap dilaksanakan dan aksi mogok yang sebelumnya akan dilakukan pada Senin (14/5) tidak terjadi.