Ahad 20 May 2012 08:31 WIB

Eks CIA: Usamah Bukan Dibunuh Tentara AS

Usamah bin Laden
Foto: AP
Usamah bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang mantan agen CIA mengungkapkan bahwa pemimpin milisi al Qaidah, Usamah bin Ladin, telah meninggal karena sebab alamiah lima tahun sebelum AS mengumumkan kematiannya.

Berkan Yashar, agen CIA yang juga seorang politikus Turki, mengatakan kepada Channel 1 Rusia bahwa AS tidak membunuh pemimpin al Qaidah tersebut.

"Pada September 1992, saya berada di Chechnya. Saat itulah saya pertama kali bertemu dengan pria yang bernama Usamah bin Ladin,'' kata Yashar. ''Pertemuan berlangsung di sebuah rumah dua lantai di kota Grozny. Lantai atas ditinggali sebuah keluarga Gamsakhurdia, presiden Georgia, yang kemudian diusir dari negaranya. Kami bertemu di lantai bawah dan Usamah tinggal di gedung yang sama."

Mantan agen CIA itu mengaku dia secara pribadi mengenal tiga pengawal Usamah bin Ladin yang telah melindunginya. Dia menyaksikan kematian pemimpin al Qaidah itu pada 26 Juni 2006.

"Bahkan jika seluruh dunia yakin, saya tidak mungkin percaya," kata Yashar. "Saya pribadi tahu orang Chechen yang melindunginya. Mereka adalah Sami, Mahmood, dan Ayub.''

Yashar mengatakan ketiga warga Chechnya itu menemani Usamah hingga akhirnya hayatnya. Ketiganya yang mengubur jenazah Usamah di pegunungan dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan.''

Yashar menambahkan bahwa CIA menculik salah seorang pengawal pribadi Usamah, Sami, sebelum pengumuman pembunuhan Usamah. Dia mengatakan Sami mengungkapkan ke AS tempat dari pemakaman Usamah di pegunungan.

"Tidak ada serangan. Saya tahu operasi Amerika dari dalam. Mereka menemukan kuburan, menggali jasadnya dan memberitahu semua orang tentang hal ini,'' kata Yashar.

Pada 2 Mei 2011, Washington mengumumkan bahwa Usamah bin Ladin tewas oleh pasukan AS di kompleks di Abbottabad, Pakistan. Informasi yang tidak transparansi mengenai kematian Usamah telah menimbulkan keraguan lebih lanjut atas pengumuman tersebut.

sumber : www.irib.ir
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement