REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Budaya Subak Bali akhirnya ditetapkan oleh UNESCO (Badan PBB yang menangani Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) sebagai warisan dunia. Penetapan itu disampaikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti.
"Satu lagi kabar gembira bagi bangsa Indonesia akhirnya budaya Subak Bali sebagai cermin Tri Hita Karana baru saja disetujui untuk ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO," kata Windu dalam pesan layanan singkat (SMS) yang diterima di Jakarta, Ahad (20/5).
Menurut dia, keputusan tersebut ditetapkan melalui sidang Ketok palu di St Pittsbiurg, Rusia, pada 20 Juni 2012. Perjuangan Subak menjadi warisan dunia dilakukan setelah melalui proses panjang yatu 12 tahun dan dunia ikut bangga kepada Indonesia.
Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali. Subak ini biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.
UNESCO adalah Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB. Tugasnya memajukan kerja sama antarbangsa melalui bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam rangka penegakan hukum, penegakan hak asasimanusia, danpenegakan keadilan.