Selasa 05 Jun 2012 17:57 WIB

Kisah Sahabat Nabi: Thalhah bin Ubaidillah, Syahid yang Hidup (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Seperti biasa, Thalhah bin Ubaidillah pergi ke Syam. Profesi sebagai saudagar—yang hampir merata di kalangan orang-orang Quraisy—menjadi pilihan pemuda Quraisy itu. Bersama kafilah dagang lainnya, Thalhah berangkat.

Meski masih muda, Thalhah punya kelebihan dalam strategi berdagang. Ia cerdik dan pintar, hingga dapat mengalahkan pedagang-pedagang lain yang lebih tua.

Tiba di Bushra, sebuah kota di wilayah Syam, para pedagang itu segera memasuki pasar. Saat itulah, peristiwa menarik dialami oleh Thalhah. Bahkan, peristiwa ini telah mengubah total garis hidupnya.

Tiba-tiba seorang pendeta berteriak-teriak, ”Wahai para pedagang sekalian, adakah di antara tuan-tuan yang berasal dari kota Makkah?”

Kebetulan Thalhah berdiri tak jauh dari pendeta itu. Segera ia menghampirinya. “Ya, aku penduduk Makkah,” sahut Thalhah.

“Sudah munculkah di tengah-tengah kalian orang yang bernama Ahmad?” tanya pendeta kepadanya.

“Ahmad, di mana ?”

“Ahmad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Bulan ini pasti muncul sebagai nabi penutup para nabi. Kelak ia akan hijrah ke negerimu, pindah dari negeri batu-batu hitam yang banyak pohon kurmanya. Ia akan pindah ke negeri yang subur makmur, memancarkan air dan garam. Sebaiknya engkau segera menemuinya, wahai Anak Muda!” saran pendeta itu.

Ucapan pendeta itu begitu membekas di hati Thalhah. Ia segera menggaet untanya dan pulang kembali ke Makkah. Tak dihiraukannya kafilah dagang yang masih sibuk di pasar itu.

Sampai di Makkah, Thalhah bertanya kepada keluarganya, "Apakah ada peristiwa penting yang terjadi di Makkah sepeninggalku?”

“Ada. Muhammad bin Abdullah mengatakan dirinya nabi. Abu Bakar memercayainya dan telah mengikuti apa yang dikatakannya," jawab Mereka.

“Aku kenal Abu Bakar. Dia seorang yang lapang dada, penyayang, dan lemah lembut. Dia pedagang yang berbudi tinggi dan teguh. Kami berteman baik. Banyak orang yang menyukai majelisnya, karena dia ahli sejarah Quraisy dan mengetahui silsilah keturunan suku itu,” gumam Thalhah lirih.

Setelah itu, ia langsung mencari Abu Bakar, dan menanyakan perihal yang didengarnya. “Benarkah Muhammad bin Abdullah telah menjadi nabi dan engkau mengikutinya?”

“Betul,” jawab Abu Bakar. Kemudian ia menceritakan kisah Muhammad SAW sejak peristiwa pertama di Gua Hira sampai turunnya ayat pertama. Tak lupa setelah itu, Abu Bakar mengajak Thalhah untuk masuk Islam.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement