REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bupati Buol Amran Batalipu diciduk tim kpk bersenjata lengkap di kediamannya sekitar pukul 04.00 WITA. Usai diciduk, Amran diterbangkan ke Palu dan menunggu untuk diterbangkan ke Jakarta.
Keluarga Amran yang terkejut dengan penangkapan ini kemudian berdatangan ke terminal VIP Bandara Mutiara Palu, Jumat siang. Namun keinginan itu tidak terpenuhi setelah penjagaan terhadap Amran diperketat.
Amran sendiri ditempatkan di ruang tunggu VIP yang biasa digunakan oleh pejabat negara ketika berkunjung ke Sulawesi Tengah. Semua akses masuk ke dalam gedung terminal VIP tersebut dijaga aparat.
"Mau diapakan lagi kalau tidak bisa ketemu. Kita menunggu saja di sini," kata ibu Is, salah seorang keluarga Amran.
Is tidak bersedia memberikan komentar lebih jauh terkait ditangkapnya Amran Batalipu di kediaman pribadinya di Buol pada Jumat pagi, pukul 04.00 WITA.
"Kalau misalnya itu terbaik, itu warga Buol ya silakan, tapi cara penangkapannya itu. Kasian," katanya.
Keluarga Amran di Palu, mengetahui Amran ditangkap KPK setelah ditelepon keluarga mereka di Buol. Mendapat kabar tersebut mereka langsung menuju bandara Mutiara Palu.
Hingga kini belum diketahui informasi pasti dari aparat berwenang tentang rencana berikutnya. Namun diperoleh informasi, Amran akan diterbangkan ke Jakarta Jumat sore menggunakan pesawat Garuda.
Amran ditangkap KPK di kediaman pribadinya di Kelurahan Leok I, Buol, Jumat pukul 04.00 WITA setelah sebelumnya KPK menetapkan mantan Ketua DPRD Buol itu sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyuapan penerbitan izin perkebunan kelapa sawit milik pengusaha Hartati Murdaya.
Setelah ditangkap Amran kemudian dibawa ke Tolitoli dan diamankan di Polres setempat. Calon Bupati Buol incumbent itu kemudian dibawa ke Palu menggunakan pesawat reguler.