REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Moeslim Abdurrahman meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada Jumat (6/7) malam.
Sebelum hilang dari sorotan publik, almarhum aktif di dunia politik dan pernah menjabat sebagai ketua presidium Partai Republika Nusantara (RepublikaN).
Menjelang Pemilu 2009, Moeslim mengusung Sultan Hamengkubuwono X sebagai calon presiden. Tokoh Muhammadiyah yang mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut Sultan merupakan salah satu tokoh yang memiliki kontribusi besar saat reformasi 1998.
"Kami ingin mengusung calon Presiden yang memiliki integritas tinggi, yang tidak berteriak-teriak mengiklankan diri di televisi. Karena memang cara iklan itu tidak patut, masak mau jadi pemimpin harus mengiklankan diri," katanya ketika itu.
Partai RepublikaN mendapat nomor urut 21 pada Pemilu 2009. Sayangnya, target Moeslim tidak terwujud lantaran partainya tidak lolos parliementary threshold (ambang batas parlemen) sebesar 2,5 persen.