Senin 23 Jul 2012 19:02 WIB

Jelang Lebaran, Kebutuhan Uang Mencapai Rp 89,3 Triiun

Bank Indonesia is asked to help government in building Financial Inclusion Society (IFIS).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia is asked to help government in building Financial Inclusion Society (IFIS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Proyeksi kebutuhan uang tunai masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri 2012 mencapai Rp 89,38 triliun atau naik 11,3 persen dibanding tahun 2011, kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas.

"Persediaan uang di Bank Indonesia (BI) cukup untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang tunai periode Ramadhan dan Lebaran 1433 Hijriah, baik dari sisi jumlah keseluruhan maupun jumlah per pecahan," kata Ronald dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Senin (23/7).

Secara nominal, kebutuhan uang tunai pada periode hari raya tahun ini naik Rp 9,1 triliun dibandingkan dengan realisasi perputaran uang pada periode sama tahun 2011 yang mencapai Rp 80,32 triliun. Untuk uang pecahan besar di atas Rp 20.000, BI memperkirakan masyarakat membutuhkan Rp81,12 triliun sedangkan untuk pecahan kecil Rp 8,26 triliun.

"BI sudah meminta agar Perum. Percetakan Uang Ri agar bekerja lebih banyak pada periode ini untuk memastikan kebutuhan masyarakat soal uang tunai ini terpenuhi," kata Ronald.

Ronald menambahkan bahwa dari Rp 89,3 triliun yang disediakan BI untuk sekitar ramadhan ini, Rp 56,4 triliun di antaranya merupakan cetakan baru. Angka tersebut sudah mencapai hampir 30 persen dari rata-rata catak uang baru selama satu tahun yang mencapai sekitar Rp 160 triliun.

Ia mengemukakan, juga sudah meminta bank-bank di seluruh Indonesia untuk memperhatikan ketersediaan uang di setiap mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang dipunyai terutama pada enam hari libur nasional.

"Lonjakan kebutuhan uang tunai seperti ini merupakan hal rutin sehingga BI sudah bisa menyiapkan diri dengan baik," kata Ronald.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement