REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pascamusibah banjir yang melanda lima kecamatan di Kota Padang pada Selasa (24/7) warga mulai membersihkan rumah yang tergenang air setelah banjir mulai berangsur surut pada Rabu pagi.
Sebagian warga yang sebelumnya mengungsi ke tempat yang aman telah mulai kembali kerumah dan membersihkan rumah mereka dari genangan air dan lumpur akibat banjir semalam.
Di kawasan anak Sungai Batang Arau yang berada di Padang Besi Kecamatan Lubuk Kilangan terlihat genangan lumpur yang cukup tebal masuk ke rumah warga akibat meluapnya sungai tersebut yang membawa material lumpur dan kayu.
Selain itu warga juga terlihat membersihkan rumah ibadah berupa masjid dan mushala agar dapat digunakan kembali untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih pada Rabu malam.
Sementara, hingga saat ini aliran listrik pada sebagian wilayah Kota Padang masih padam.
Air PDAM juga mati total karena banjir telah merusak seluruh penampung air PDAM sehingga pasokan air ke rumah warga terputus.
Wali Kota padang Fauzi Bahar mengatakan, untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi warga pihaknya telah menyiapkan mobil tangki air ke lima kecamatan yang terkena banjir.
Musibah banjir yang terjadi pada Selasa malam melanda lima kecamatan yaitu Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Pauh, Kuranji dan Nanggalo merendam ratusan rumah.
Daerah yang cukup parah digenangi banjir meliputi kawasan Batu Busuk Kelurahan Limau Manis, Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Padang Timur, Surau Gadang kecamatan Nanggalo dimana ketinggian air bervariasi hingga mencapai 1,5 meter.
Hujan deras juga menyebabkan dua sungai yang ada di daerah itu meluap yaitu Batang Kuranji dan Batang Arau menyebabkan beberapa daerah yang dilalui sepanjang bantaran sungai tersebut terkena banjir.
Akibat hujan tersebut juga menyebabkan musibah air bah yang melanda kelurahan Limau Manis dan Kelurahan Surau Gadang.
Wali Kota Fauzi Bahar memastikan hingga saat ini berdasarkan informasi yang diterima belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut.