REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang mencatat sebanyak 534 rumah warga rusak akibat hantaman air bah pada Selasa (24/7) malam, baik berak, ringan, maupun rusak sedang.
Kepala BPBD Kota Padang Dedi Henidal di Padang, Kamis malam, mengatakan, dari data yang dikumpulkan di lapangan tercatat 534 rumah yang rusak dalam musibah itu.
"Kita telah melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak, dan dari data tersebut didapatkan jumlah rumah yang rusak paling banyak adalah rusak sedang, kemudian rusak ringan, dan kemudian rusak berat," kata dia.
Dia menyebutkan, data tersebut dikumpulan dari lokasi yang dilanda air bah di lima kecamatan di Kota Padang.
Berdasarkan data BPBD Kota Padang, jumlah rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 95 unit, rusak sedang 190 unit, sementara rusak ringan 249 unit.
Untuk rumah ibadah tercatat yang rusak sebanyak 15 unit, terdiri atas 11 unit rusak berat dan satu unit rusak ringan.
Selain kerusakan rumah, BPBD Kota Padang juga mencatat adanya sarana pendidikan yang rusak berat sebanyak dua unit dan rusak sedang satu unit.
Selain itu, lima jembatan rusak berat dan satu lainnya rusak sedang. Sedangkan saluran irigasi yang rusak berat 11 unit dan rusak ringan satu unit.
"Untuk kerugian saat ini kita memperkirakan mencapai lebih kurang Rp12 miliar untuk insfrastruktur, sedangkan untuk kerugian berupa lahan pertanian, persawahan, dan lainnya belum terdata," jelasnya.
Air bah terjadi di sepanjang aliran Sungai Batang Kuranji pada Selasa (24/7) malam sekitar pukul 18.30 WIB, tepatnya di tujuh titik yakni di Limau Manis, Batu Busuk, Kampung Koto, Cengkeh, Padang Besi, Kalumbuk, dan Tunggul Hitam.
Dua unit mesin intake PDAM Kota Padang juga rusak dalam musibah itu, yakni intake si Sungai Sikayan Ulugadut dan di Sungai Latung Lubuk Minturun. Sementara dua intake lainnya yakni di Buo dan di Kuranji aman dari terjangan airbah.