REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menduga salah satu mantan pelajar SMA Don Bosco Pondok Indah yang dikeluarkan (drop out) berinisial GC diduga memimpin tindakan kekerasan terhadap pelajar sekolah (bullying).
"GC tercatat sebagai pelajar yang di-'drop out' karena nakal. Dia juga diduga sebagai orang yang memimpin tindakan kekerasan terhadap pelajar SMA Don Bosco," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan di Jakarta, Senin (30/7).
Hermawan mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami dugaan tindak kekerasan terhadap pelajar sekolah yang diduga dilakukan para siswa kelas 3 SMA Don Bosco Pondok Indah tersebut.
Penyidik menjadwalkan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi yang tercatat sebagai siswa kelas 3 SMA Don Bosco Pondok Indah pada hari Senin. Namun, para saksi tersebut mangkir dari panggilan penyidik kepolisian, tanpa alasan yang jelas.
Hermawan menyebutkan penyidik mengundurkan rencana pemeriksaan terhadap sembilan orang pelajar kelas 3 SMA Don Bosco tersebut bersamaan dengan seorang satpam sekolah menjadi Selasa (31/7).
Hermawan menduga seorang saksi yang juga petugas satpam sekolah itu mengetahui peristiwa tindak kekerasan terhadap pelajar sekolah tersebut.