REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Peperangan Israel, Ehud Barak, menilai kecil kemungkinannya sanksi-sanksi dapat memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Hal itu dikemukakan Ehud Barak dalam kunjungan Menhan AS Leon Panetta ke kota Ashkelon di selatan Palestina pendudukan.
Panetta dalam kesempatan itu berulangkali menyatakan bahwa semua opsi termasuk militer berada di atas meja, jika sanksi dan diplomasi gagal memaksa Iran menghentikan program nuklirnya.
Adapun Ehud Barak, Menteri Peperangan Israel yang berdiri di samping Panetta mengatakan bahwa Israel sedang kehilangan kesabaran menanti hasil diplomasi dan sanksi karena Iran saat ini sedang mengumpulkan lebih banyak uranium yang telah diperkaya.