Jumat 03 Aug 2012 15:32 WIB

Jelang Mudik Lebaran, Pengawasan Pelabuhan Riau Diperketat

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Perhubungan Riau menyatakan pengawasan di sejumlah pelabuhan yang menjadi prioritas untuk musim mudik Lebaran seperti Pelabuhan Dumai, Pekanbaru, Bengkalis, Selatpanjang dan Pelabuhan Tembilahan serta Sei Pakning akan diperketat.

"Upaya pengetatan pengawasan dan pengamanan pelabuhan ini sebelumnya juga telah kami koordinasikan dengan sejumlah instansi terkait," kata Kepala Bidang Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan Riau, Sugeng Setyono di Pekanbaru, Jumat.

Ia menjelaskan, salah satu instansi vertikal yang berperan penting untuk mengawasi sektor pelabuhan dan telah dikoordinasikan yakni Administrator Pelabuhan (AdPel) yang berada di sejumlah pelabuhan se-Provinsi Riau.

Kemudian kata dia, yakni aparat kepolisian serta Bea dan Cukai yang tentunya akan secara intensif mengawasi sektor pelabuhan khususnya untuk para penumpang yang turun dari sejumlah kapal dan fery.

"Hal demikian sengaja dilakukan guna menghindari berbagai hal buruk saat musim mudik mendatang. Harapannya, musim mudik ini jauh lebih kondusif," katanya.

Sugeng mengatakan, pelabuhan sebagai jalur atau terminal mudik laut merupakan lokasi yang harus mendapatkan perhatian khusus saat-saat jelang hari besar seperti Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriah.

Terlebih, demikian Sugeng, Riau merupakan daratan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga khususnya Malaysia.

"Jangan sampai musim mudik Lebaran kali ini justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak merugikan. Terutama narkoba yang selama ini juga sering diselundupkan lewat pelabuhan penumpang," katanya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan pihak berwajib khususnya kepolisian dan Bea Cukai dapat mengatasi persoalan ini sehingga negara tidak dirugikan.

Nantinya, lanjut Sugeng, pihaknya melalui Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan masing-masing kabupaten/kota juga akan mendirikan posko mudik.

"Di posko ini masyarakat dapat bertanya dan mendapatkan pelayanan dari petugas. Termasuk juga mengenai armada lanjutan yang mengantarkan para pemudik ke kampung halaman masing-masing," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement