REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman, Kamis (2/8), menyebut keputusan Kofi Annan untuk mengundurkan diri sebagai utusan PBB-Liga Arab bagi Suriah sebagian disebabkan oleh sikap oposisi China dan Rusia terhadap usulan penjatuhan sanksi terhadap rezim di Damaskus.
Sambil menyatakan penyesalannya, Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle, juga mengatakan bahwa rezim Presiden Bashar al-Assad tidak memenuhi komitmennya untuk menerapkan rencana perdamaian Annan. "Jelas bahwa Kofi Annan melepaskan mandatnya karena kebuntuan di Dewan Keamanan PBB, yang mana Rusia dan China" merupakan anggota tetap, katanya dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah waktu yang baik bagi Rusia dan China untuk berhenti melindungi" Bashar al Assad, katanyaAnnan mengeluh bahwa komunitas internasional belum melakukan hal yang cukup untuk mendukung upayanya guna membujuk Assad menerima rencana perdamaian.
Ia juga mengeluhkan "keberlanjutan sikap-sikap saling melecehkan satu sama lain" di Dewan Keamanan PBB.
Walaupun kritik Annan tentang "sikap saling melecehkan", Washington dengan cepat menyalahkan pengunduran diri Annan pada veto Beijing dan Moskow atas tiga resolusi terpisah usulan Arab atau Barat mengenai konflik Suriah.