Kamis 09 Aug 2012 19:58 WIB

Pemprov Jabar Berniat Buat Sentra Perkebunan Kedelai

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Seorang petani kedelai tengah memanen hasil tanamannya.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Seorang petani kedelai tengah memanen hasil tanamannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Menyusul, permasalahan kedelai yang mahal dan langka akhir-akhir ini, Pemprov Jabar pun berencana membuat sentra perkebunan kedelai. Dari 26 kabupaten/kota yang ada di Jabar, tiga di antaranya yakni Sumedang, Subang, dan Tasikmalaya, dinilai layak dijadikan pusat perkebunan kedelai tersebut.

Gubernur Ahmad Heryawan, mengaku, produksi kedelai di Jabar masih rendah. Bahkan, secara belum bisa mencukupi kebutuhan domestik dan sejak lama komoditi ini terus didatangkan dari luar negeri.

Namun ke belakang, muncul banyak permasalahan yang mendera kedelai impor, terutama harganya yang mahal. Dampaknya, makanan terbuat dari kedelai seperti tahu dan tempe yang dianggap paling merakyat harganya melonjak. Bahkan, sempat hilang dipasaran.

"Perlu ada solusi untuk mengatasi kesulitan kedelai ini," jelas Heryawan, kepada Republika. Kamis (9/8).

Sebagai gubernur, Heryawan akan menggalang dukungan dari gubernur lainnya untuk melirik komoditi kedelai. Supaya, Indonesia mampu swasembada kedelai.

Terkait dengan luasan perkebunan kedelai di Jabar, Heryawan mengaku, jumlahnya tak tahu pasti. Namun, masih sangat sedikit. Sepertinya, tidak lebih 10 persen dari luas areal tanaman padi.

Namun, kedepan areal perkebunan kedelai ini akan digalakan kembali. Dengan catatan, ketersediaan bibit unggul dan jaminan pangsa pasarnya sudah benar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement