Kamis 16 Aug 2012 22:41 WIB

Pemerintah Prioritaskan Empat Isu Strategis di 2013

Rep: Esthi Maharani/ Red: Hazliansyah
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari 11 prioritas nasional dan tiga prioritas bidang yang hendak dicapai dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2013, pemerintah memprioritaskan pada empat isu strategis.

Pertama, peningkatan daya saing melalui peningkatan iklim investasi dan usaha; percepatan pembangunan infrastruktur; peningkatan pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi; dan penciptaan kesempatan kerja, khususnya tenaga kerja muda.

“Langkah-langkah terobosan untuk itu, kita tuangkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025. Dalam tahun 2013, sasaran kita adalah menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi sekitar 5,8 persen – 6,1 persen,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan pidato RAPBN 2013 beserta nota keuangannya di ruang rapat paripurna, DPR, Kamis malam (16/8).

Kedua, peningkatan daya tahan ekonomi, antara lain melalui peningkatan ketahanan pangan menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014, serta peningkatan rasio elektrifikasi dan konversi energi.

Ketiga, peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pembangunan sumberdaya manusia dan percepatan pengurangan kemiskinan.

“Langkah-langkah terobosan untuk sasaran ini kita tuangkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan di Indonesia (MP3KI) 2012 – 2025. Sasaran kita untuk tahun 2013 adalah menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 9,5 – 10,5 persen,” katanya.

Keempat, pemantapan keamanan nasional dan stabilitas sosial politik melalui persiapan Pemilu 2014, perbaikan kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi, serta percepatan pembangunan Minimum Essential Force Tentara Nasional Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement