Jumat 14 Sep 2012 17:46 WIB

Polisi Kejar Dua Terduga Teroris Bom Depok

Red: Endah Hapsari
Polisi melakukan olah TKP di lokasi 'Bom Depok'
Foto: Republika/Agung Fatma
Polisi melakukan olah TKP di lokasi 'Bom Depok'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Jajaran Kepolisian saat ini masih mengejar dua terduga teroris yang berinsial "A" dan "F" terkait rangkaian bom yang meledak di Beji, Depok, Sabtu (8/9).

"Kita menghimbau keduanya agar menyerahkan diri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Terduga teroris A dan F juga sempat melakukan pertemuan dengan kelompok Depok pada bulan Mei 2012. Hal ini terungkap dari hasil permintaan pencarian oleh Anwar alias Wahyu di Bojong Gde, Depok, ujarnya.

Terduga teroris yang sudah menyerahkan diri sebelumnya adalah M Yusuf alias Yusuf Rizaldi alias Rizal alias Abu Toto di Polres Langkat, Sumatera Utara, Rabu (12/9), sementara itu M Thoriq menyerahkan diri di Polsek Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (9/9).

Keberadaan Yusuf Rizaldi adalah sebagai pengontrak klinik atau yayasan yatim piatu di Pondok Pidara di Jalan Nusantara Raya, Kelurahan Beji, Depok yang meledak tersebut dan menewaskan Anwar.

Namun, Yusuf Rizaldi tidak berada di kontrakannya ketika ledakan bom itu melainkan sedangkan berada di kawasan Kebun Jeruk, Jakarta untuk mengobati salah satu pasiennya.

Sedangkan Thoriq adalah calon "pengantin" yang rencananya akan melakukan aksi bom bunuh dirinya pada Senin (10/9) di empat lokasi di Jakarta yakni : Mako Brimob, Pos Polisi Salemba, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Komunitas Budha terkait isu muslim Rohingya.

Sebelum melakukan aksinya, Thoriq juga membuat surat wasiat permintaan maaf yang ditujukan kepada ibu, istri, anak, tetangga serta gurunya.

Thoriq melarikan diri terkait temuan rangkaian bom di kediamannya di Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (5/9). Torik juga sempat kabur saat ada ledakan di Beji, Depok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement