REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia akan membawa misi diplomatiknya ke Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York untuk merumuskan solusi terkait intoleransi antar agama di dunia. Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa menegaskan sebagai bangsa Muslim terbesar di dunia, Indonesia terang saja terusik dan tidak terima dengan beredarnya film "Innocence of Muslim".
"Esok malam (18/9), Markas Besar PBB akan membahasnya (film tersebut)," terang Marty, Senin (17/9). Menurut dia, Indonesia akan mendorong PBB mampu menekan seluruh anggotanya, untuk menghapus wujud intoleransi antar agama dan antar umat di dunia.
Dia mengatakan misi tersebut penting, sebab resiko keamanan bagi seluruh negara akan sangat tinggi jika wadah tertinggi dunia itu tidak mampu mengaturnya. Namun mantan Duta Besar RI untuk Inggris ini tidak menerangkan perlunya penerapan sanksi terkait film terserbut.
Dia mengakui bahwa film amatir yang sengaja memprovokasi umat muslim di saentero tersebut, tidak menggambarkan sikap dari satu agama maupun negara. Akan tetapi, tambah dia, kebebasan dalam menyampaikan sebuah karya, haruslah ada pertimbangan moral serta etika. "Ini film legal, tapi (pertimbangan) ketertiban publik harus ada (menjadi tanggungjawab negara)," ujar dia.
Marty menghimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kawasan Timur Tengah, agar dapat menempatkan diri seaman mungkin terkait persoalan film yang dikatakan menista Nabi Muhammad SAW tersebut."Silahkan untuk protes dengan santun, dan mentaati hukum," tuntas dia.