REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Kebijakan politik Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dikritik calon presiden AS, Mitt Romney. Menurut kebijakan Obama untuk duduk semeja dengan musuh-musuh politik AS, merupakan retorika belaka.
Pasalnya, Romney menilai mustahil AS duduk semeja dengan Hugo Chaves, Vladimir Putin, dan Ahmadinejad, lalu membicarakan perdamaian dunia. "Inti kebijakan Amerika adalah kekuatan," tegas Romney.
Romney yang selama ini tidak berkomentar panjang tentang kebijakan luar negeri Obama, menuding presiden Afro-Amerika pertama AS itu telah menyimpan persepsi yang luar biasa naif. Baginya, pendekatan lembut terhadap negara-negara yang tak sepaham dengan AS, harus dibarengi dengan tongkat yang sangat besar.
"Presiden ini (Obama) berbicara terlalu lantang, tetapi membawa tongkat yang begitu kecil,'' ujarnya.
Pernyataan Romney dibongkar majalah investigasi Mother Jones yang kembali merilis video provokatif Romney. Video yang dimuat di situs internet majalah Mother Jones memperlihatkan Romney sedang berbicara dengan para penggalang dana.
Lokasi acara penggalangan dana yang digelar secara tertutup tersebut, berada di Boca Raton, Florida, tepatnya di kediaman seorang manajer perusahaan sekuler, Marc Leder. Dalam video itu, Romney menyebut mustahil Palestina dan Israel berdamain, karena Palestina sendiri yang menghambat perdamaian di Timur Tengah. (baca: Romney: Mustahil Palestina dan Israel Berdamai).
Masih menurut Mother Jones, dalam acara penggalangan dana itu, para donatur diwajibkan membayar setidaknya 50 ribu dolar AS per kursi. The Washington Post mengatakan Leder telah memberikan 300 ribu dollar AS untuk kubu oposisi ini.