REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, menegaskan bahwa Amerika tidak akan "beristirahat" sampai mereka menyeret orang-orang yang bertanggung jawab atas meninggalnya Dubes dan tiga orang staff Dubes AS untuk Libya, dalam aksi protes film Innocence of Muslim, beberapa waktu lalu ke pengadilan.
Clinton mengatakan bahwa serangan itu dilakukan teroris.
"Apa yang terjadi di Benghazi adalah serangan teroris. AS akan terus melacak keberadaan para teroris yang telah membunuh empat warga Amerika," kata Hillary Clinton, Jumat (21/9), seperti dikutip dari Time of Israel, Sabtu (22/9).
Hillary Clinton menyampaikan hal itu di gedung Kementerian Luar Negeri AS, menjelang pertemuannya dengan menteri luar negeri Pakistan.
Sekretaris negara juga mengecam tindakan kekerasan yang dimunculkan akibat film anti-Islam tersebut seraya mengatakan bahwa tindakan kekerasan tidak dapat dibenarkan.