REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Angkatan Bersenjata Iran Staf Mayor Jenderal Sayyid Hassan Firouzabadi menolak pemulihan kembali hubungan antara Teheran dan Washington. Sebab, menurut dia, hal tersebut melawan prinsip-prinsip Revolusi Islam dan tuntutan masyarakat.
Berpidato dihadapan sekelompok pejabat tinggi, perwira senior ini mengatakan ide pengenduran terhadap AS
merupakan bentuk pengabaian terhadap cita-cita (pendiri Republik Islam Ayatullah) Imam (Khomeini) yang diusung beberapa pejabat.
Tak lupa, ia menegaskan kembali pernyataan yang dibuat Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, yang mengesampingkan hubungan dengan AS jika Washington menjadi sadar.
"Hari ini, para pejabat AS telah menunjukkan bahwa mereka diperbudak oleh Zionis, super-kapitalis dan Freemason Inggris," tambah Firouzabadi.
Ia mengingatkan dukungan AS bagi rezim Israel, intervensi dalam urusan internal Suriah dan memungkinkan produksi sebuah film anti-Islam serta dukungan untuk homoseksualitas dan aborsi sebagai tanda perbudakan modern. Sebab, lanjut dia, umat Islam tidak akan menerima perbudakan itu.
Firouzabadi menyatakan selama demokrasi sejati dan hak-hak rakyat Amerika belum diakui, tidak akan ada seorang pun di pemerintah AS yang dapat diajak negosiasi atas kebenaran, kebebasan dan mulai merubah struktur global.