REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai tokoh dan berbagai elemen masyarakat memberi dukungan moril dengan mendatangi Gedung KPK, Jumat (5/10) malam. Dalam kesempatan itu, sejumlah tokoh masyarakat dan berbagai elemen mengeluarkan petisi yang salah satunya meminta Presiden SBY turun tangan.
"Kami meminta Presiden segera ambil alih komando, baik sebagai Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan sebelum keadaan semakin memburuk," ucap Saldi Isra yang membacakan petisi itu.
Selain poin tersebut di atas, para tokoh ini juga meminta Presiden untuk memberhentikan Kapolri. "Karena Kapolri tidak mampu mengendalikan anggotanya," ujar Saldi.
Selain Saldi, turut hadir para tokoh lain seperti Rektor Paramadina Anies Baswedan, pegiat HAM Usman Hamid dan Haris Azhar, serta para tokoh lainnya.
Di samping itu, para tokoh ini juga meminta kepada rakyat untuk bersama-sama mendukung KPK dalam melakukan pembersihan di tubuh Polri dari praktik korupsi.
"Terakhir kami meminta kepada rakyat untuk bersama-sama mendukung langkah KPK dan bersatu dalam melakukan perjuangan melawan korupsi," kata Saldi.
Sementara itu KPK akan pasang badan atas Kompol Novel Baswedan yang akan ditangkap polisi. KPK menegaskan, selain Novel, seluruh penyidik akan mendapatkan perlindungan.
"Pada saat ini KPK tetap melindungi saudara novel. KPK juga lindungi semua penyidik KPK dan semua elemen KPK yang bekerja untuk KPK," terang Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.
Upaya penjemputan paksa penyidik KPK Kompol Novel Baswedan menyita perhatian tokoh masyarakat yang datang di Kantor KPK.