REPUBLIKA.CO.ID,PARIMANAN--Sebanyak 30.000 ekor tukik (anak penyu) sudah dilepaskan dalam tiga tahun terakhir di Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pariaman, Sumatera Barat.
Wali Kota Pariaman, Mukhlis R di Pariaman, Sabtu mengatakan, pelepasan penyu di pantai sejak tahun 2009 dilakukan pada iven-iven tertentu seperti kedatangan tamu daerah.
Kini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pariaman menangkar sekitar 300 ekor tukik dan puluhan ekor penyu dewasa.
Penyu yang berada di kawasan konservasi, kata Mukhlis, yakni penyu sisik (Eretmochelys Imbricata), Penyu hijau (Chleonia Mydas), dan penyu lengkang (Lepidocheyls Olivacea)
Menurutnya, upaya konservasi penyu merupakan program penting dan mendesak untuk melindungi dan menyelamatkan populasi penyu, terutama di Indonesia karena terdapat 6 dari 7 spesies penyu yang masih ada saat ini.
Pusat penangkaran penyu di KKLD Pariaman di samping mempunyai fungsi konservasi juga berfungsi sebagai objek wisata, pendidikan dan juga penelitian bagi masyarakat, anak-anak sekolah dan perguruan tinggi.
Mukhlis menjelaskan, direncanakan tahun ini KKLD akan dikembangan dengan membangun sejumlah fasilitas pendukung, di antaranya kolam bermain penyu dan instalasi air laut.
"Dengan adanya kolam bermain penyu, penyu dewasa akan kita lepaskan di kolam itu dan bisa dilihat dengan bebas oleh pengunjung," kata Mukhlis.
Sementara ini, katanya, penyu masih diletakkan di kolam-kolam penangkaran yang memang
kondisinya belum layak.
Seiring dengan pengembangan KKLD, juga akan dibangun "Sea World" mini berupa akuarium untuk menangkar sejumlah ikan-ikan langka.
Pada kesempatan sama, Kepala DKP Pariaman, Yanri Leza mengatakan, DKP menargetkan untuk menangkar 4.000 penyu pada 2012 di lokasi penangkaran KKLD.
Menurutnya, jumlah penangkaran tersebut memang turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 5.000 penyu, karena pihaknya masih menunggu anggarannya, bila memadai akan dinaikkan jumlah target.
Untuk mengatasi eksploitasi penyu secara besar-besaran, DKP Pariaman membeli telur-telur penyu yang dicari oleh masyarakat di sekitar perairan Pariaman dengan harga berkisar antara Rp 2.000, hingga Rp 3.000 per butir.
KKLD menjalin kerjasama dengan masyarakat untuk melestarikan penyu dengan mengumpulkan telur penyu untuk ditetaskan di penangkaran penyu.