Rabu 31 Oct 2012 12:01 WIB

BRT Semarang Koridor II Belum Kantongi Izin?

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
BRT Semarang
Foto: ANTARA FOTO
BRT Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG­--Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang koridor II ( Terboyo-Sisemut) diduga belum mengantongi ijin trayek. Pasalnya, perasional bus tersebut masuk ke wilayah Kabupaten Semarang (Sisemut).

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Yearzy Ferdian mengatakan, pihaknya tidak tahu soal adanya trayek yang belum mengantungi izin. Pasalnya, di rapat terakhir kemarin, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) sudah memperoleh perizinan di semua rutenya. "Kami kecewa bila dugaan trayek Sisemut belum mengantungi izin," kata Yearzy pada wartawan baru-baru ini.

Selaku dewan, Yearzy mendesak agar Dishubkominfo segera mengklarifikasi isu tersebut. Menurut Yearzi, perizinan trayek antarkota-kabupaten itu dimiliki oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Karena itu, dia juga meminta agar Pemerintah Kota (pemkot) Semarang bisa melakukan sinkronisasi.

Sementara itu, Kepala Terminal Mangkang, selaku Badan Layanan Umum (BLU) pengelola BRT, Bambang Kuntarso menjelaskan, ke sepuluh armada bus BRT koridor dua sudah memiliki ijin trayek. Begitu juga dengan 10 unit tambahan bus yang akan diluncurkan pada 16 November nanti. ‘’Perizinan trayek BRT tidak ada masalah, semua bus tersebut sudah memiliki izin beroperasi pada jalur-jalur yang dilaluinya’’ ujarnya.

Kemudian, soal operasional di daerah Sisemut, Kuntarso menilai, ijin trayek dari provinsi tidaklah diperlukan. Karena, BRT bukanlah angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), melainkan hanya angkutan perbatasan, seperti mobil angkutan Kendal yang masuk ke Semarang.

Kepala Dishubkominfo, Ednawan Haryono menegaskan, seluruh bus BRT beroperasi sudah memiliki ijin trayek. Kemudian, dia menambahkan, izin tersebut juga dimiliki 10 bus tambahan yang rencananya akan dioperasikan di koridor dua. ‘’Namun perizinan armada tambahan itu masih dalam proses,’’ katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement