REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin mengaku belum bisa memberikan penjelasan secara rinci mengenai siapa yang rencananya akan menggantikan posisi Todung Mulya Lubis sebagai Ketua Komite Bersama. Pihaknya, kata dia, masih harus melakukan konsultasi dengan Tim Task Force AFC terlebih dahulu.
"Kami belum memikirkan pengganti karena dampaknya belum ada," kata mantan staf ahli Menpora itu saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (31/10).
Todung Mulya Lubis resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Ketua Komite Bersama yang merupakan lembaga bentukan Task Force AFC untuk menyelesaikan polemik sepak bola Indonesia. Surat pengunduran diri, menurut keterangan Djohar, diajukan Todung pada tanggal 29 Oktober lalu.
Menurut dia, salah satu alasan yang diberikan oleh Todung Mulya Lubis adalah kecewa terhadap kinerja Komite Bersama yang merupakan gabungan dari pihak PSSI dan Komite Penyemat Sepak Bola Indonesia (KPSI) karena banyak kesepakatan yang tidak dijalankan terutama oleh KPSI.
Meski demikian, kata Djohar, pihaknya tidak mempermasalahkan langkah yang diambil oleh pesehat hukum senior itu. "Saya menghargai kredibilitas dia. Yang jelas persoalan ini akan kami kembalikan ke Tim Task Force AFC," kata Djohar menambahkan.
Sementara itu Todung Mulya Lubis mengaku mundurnya dari posisi Ketua Komite Bersama didasarkan beberapa hal mulai dari banyaknya aktivitas diluar serta sulitnya mencari titik temu dalam menyelesaikan persoalan.
"Sebenarnya sudah banyak kemajuan dalam menyelesaikan polemik sepak bola Indonesia. Tapi saat ini sulit mencapai titik temu saat rapat dan ujung-ujungnya "deadlock"," katanya.
Menurut dia, beberapa hal yang telah menunjukkan perkembangan adalah pembahasan penyatuan liga serta resmi statuta PSSI. Selain itu adalah penetapan timnas yang berada dibawah yuridiksi PSSI.