REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT: Suku Kurdi Suriah yang didukung oleh Militer Pemberontak Pembebasan Suriah dikabarkan telah berhasil menguasai dua kota penting di timur laut Suriah pada Sabtu (10/11). Lokasi tersebut berada di dekat perbatasan dengan Suriah – Turki.
Dengan gempuran sengit para Pemberontak Suriah di wilayah provinsi Hasakeh, Pasukan pro pemerintah Presiden Bashar Assad terpaksa ‘hengkang’ dari kota penting tersebut.
Dalam serangan perebutan kota penting Hasakeh dan Ras Al-Ain yang berlangsung sejak hari Jumat (9/11), 46 orang pasukan Pemberontak Suriah dikabarkan tewas.
Sebagaimana dikatakan pengamat HAM di Suriah, Pasukan pemberontak yang menyerbu itu sebenarnya berasal dari waga sipil Suku Kurdi. Korban dipihak mereka banyak berjatuhan karena mereka memang belum memahami strategi militer. Namun akhirnya mereka berhasil menduduki kota-kota di Tamr Derbassiye pada Jumat malam.
Kota penting yang direbut termasuk diantaranya Daratan Tinggi Tamr yang terletak di persimpangan jalan strategis Suriah –Turki. Jalan dari ibukota provinsi Hasakeh ke Ras Al-Ain sudah diduduki oleh Pejuang pemberontak Suriah hingga memenuhi kota-kota utama di kawasan timur barat Suriah.
Sedangkan Pasukan pro pemerintah saat ini hanya menguasai dua kota besar di provinsi. Sementara di Hasakeh sendiri mereka sudah mulai kehilangan pijakan dan berangsur-angsur hilang dari perbatasan kota timur laut Qamishli.
Dukungan bagi para pejuang pembebasan Suriah terus mengalir baik dari dunia Arab, maupun lokal. Seperti dukungan dari milisi dari Partai Uni Demokrat (PYD) yang memiliki hubungan dengan Partai pemberontak Turki Pekerja Kurdistan (PKK).