Ahad 11 Nov 2012 00:03 WIB

PBB Tetapkan 10 November Hari Malala

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Fernan Rahadi
Malala Yousafzai saat dilarikan ke rumah sakit
Foto: EPA
Malala Yousafzai saat dilarikan ke rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD  --  Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan tanggal 10 November sebagai Hari Malala. Hal tersebut dalam rangka memperingati perjuangan gadis Pakistan yang ditembak Taliban sebulan lalu, Malala Yousafzai.

Pihak PBB mendeklarasikan Hari Malala pada Sabtu (10/11), sebulan setelah insiden penembakan gadis berusia 15 tahun tersebut. Malala sangat vokal melawan Taliban dalam upaya pemberian hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di Pakistan.

Insiden penembakan Malala disambut kecaman oleh masyarakat internasional. Malala pun kemudian menjadi ikon internasional dalam kampanye pendidikan bagi anak perempuan.

Mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown menyampaikan petisi nobel kepada Presiden Pakistan Asif Zadari. Brown mengatakan, Malala mewakili cita anak-anak Pakistan. "Mimpi Malala mewakili apa yang terbaik tentang Pakistan," ujarnya

Sebelumnya dikabarkan, petisi nobel Malala ditandatangani lebih dari satu juta orang. Mereka meminta pemerintah Inggris mengusulkan hadiah nobel perdamaian untuk Malala. Mereka mendesak Perdana Menteri Inggris, David Cameron beserta para pejabat senior pemerintahan untuk mengusulkan nama Malala sebagai peraih nobel perdamaian.

"Malala bukan sekedar  satu dari banyak wanita muda, dia berbicara keras kepada semua orang yang menolak pendidikan karena berdasarkan gender. Saya memulai petisi ini karena hadiah nobel perdamaian untuk Malala akan memberikan pesan kepada dunia yang melihat dan akan mendukung mereka yang membela hak perempuan untuk memperoleh pendidikan," ujar pemimpin kampanye petisi nobel, Shahida Choudhary Jumat (10/11) lalu.

Sebulan sudah Malala berjuang hidup pasca penembakan. Kondisi Malala sejak mendapat perawatan di Inggris semakin membaik.

Jumat lalu, beberapa foto dirilis memperlihatkan kondisi gadis yang bercita-cita menjadi politikus tersebut beranjak pulih.

Pelaku penembakan Malala merupakan seorang komandan Taliban Pakistan yang dikenal kejam, Maulana Fazlullah. Dia bersama anak buahnya menguasai Lembah Swat, tempat kelahiran Malala. Mereka bahkan pernah meledakkan sekolah anak perempuan dan mengesekusi di depan publik dengan kejam.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement