REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Sekelompok Imam Prancis tiba di Israel, Ahad lalu. Mereka datang untuk meluruskan persepsi bahwa tidak setiap Muslim Prancis menyimpan kebencian terhadap Yahudi.
Ketua rombongan imam Prancis, Hassan Shaljoumi, menyayangkan ada anggapan yang menyebut seluruh Muslim Prancis anti-semit. Memang ada yang menyebarkan anti-semit namun mereka tergolong minoritas.
"Jadi, tidak semua Muslim Prancis anti-semit," kata dia seperti dikutip onislam.net, Senin (12/11). Setibanya di Israel, rombongan dijadwalkan bertemu dengan presiden Israel, Shimon Peres dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Para imam juga melakukan pembicaraan dengan pemuka agama Yahudi, Kristen dan Islam serta kalangan intelektual dan pemuda. "Kami ingin memaparkan lebih jelas bahwa setiap Muslim menginginkan hidup damai dengan Yahudi," kata dia.
Shaljoumi, yang telah tiga kali mengunjungi Israel, menilai kedatangan rombongan ini selain meluruskan persepsi keliru sekaligus menunjukan citra positif umat Islam. "Citra kami di dunia sangat buruk. Kami harus perbaiki itu atas nama toleransi. Kami adalah wajah sebenarnya dari Muslim Prancis," katanya.
Yang menarik dari kunjungan ini adalah keterlibatan Kementerian Dalam Negeri Prancis. Sebelumnya, kementerian ini sangat getol mencegat setiap ulama anti-semit yang berencana mendatangi Prancis.
Terakhir, imam asal Tunisia, Mohammad Hammami ditolak masuk karena menganut paham itu. Kini, Mendagri mensponsori keberangkatan para imam Prancis ke Israel.