REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Israel Shimon Peres mengklaim dirinya menyambut baik desakan Mesir yang meminta pihaknya untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan serangan di Gaza. Menurutnya penolakan gencatan tersebut justru berasal dari pejuang Hamas.
“Kami menghargai upaya Presiden Mesir untuk memasuki fase gencatan senjata. Tapi sampai saat ini, Hamas telah menolak usulan dari Presiden Mesir,” katanya dilansir the Telegraph, Ahad (18/11).
Ia menuding kalau pejuang Hamaslah yang ngotot ingin berperang melawan Israel. “Bahkan (Hamas) tidak mendengarkan saudara Arab mereka,” kata dia.
Peres melanjutkan, “Kami tidak sama sekali meningkatkan (serangan). Apa yang Israel lakukan adalah pertahanan diri. Kami tidak memiliki tujuan untuk menaklukkan Gaza,” ujarnya mengklaim.
Serangan udara Israel secara berturut-turut sudah memasuki hari kelima. Ahad (18/11) pagi tadi, serangan udara Israel kembali memuntahkan puluhan roket yang ditujukan ke basis pelatihan utama Hamas dan dua kantor media: stasiun TV Hamas, Al Aqsa, dan stasiun penyiaran Lebanon, Al Quds TV yang dianggap sering menyiarkan simpatik terhadap Palestina dan Dunia Islam.
Dari jumlah korban tewas tersebut, total korban tewas di pihak Palestina dilaporkan menjadi 53 orang, terhitung lima hari sejak dimulainya serangan udara Israel pada Rabu (14/11) kemarin. “20 korban tewas dari warga sipil. Sedangkan lebih dari 400 warga sipil lainnya terluka,” ungkap seorang pejabat kesehatan di rumah sakit Gaza, Ashraf Al-Kidra, seperti dikutip Arab News.