REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perokonomian Iran terus melorot pascasanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Selain menghajar beberapa sektor industri, sanksi itu juga berimbas kepada ekspor minyak, akses ke sistem perbankan global yang terhambat. Sehingga pertumbuhan ekonomi Negeri Para Mullah itu berjalan lambat.
Pendapatan perkapita Iran juga jatuh, akibat terlalu cepatnya inflasi yang berujung akan terus meningkatnya pengangguran.
Pada 4 November lalu, 77 orang anggota parlemen memanggil Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya sebagai pengendali roda perekonomian di Iran.