Kamis 29 Nov 2012 16:08 WIB

Polri Akui Kantongi Pelaku Penyerangan Rombongan Kapolda Papua

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian Indonesia mengaku telah mengetahui siapa kelompok sipil bersenjata yang menembaki rombongan Kapolda Papua, Rabu petang (28/11). Sayangnya, Polri menolak mengungkapkan identitas pelaku.

"Langkah penyelidikan dari hasil deteksi telah diketahui siapa pelakunya, tapi kami belum bisa menyampaikan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Kamis (29/11).

Ia mengatakan kepolisian telah menemukan titik terang siapa kelompok tersebut dan apa motivasinya. Yang jelas hasil, katanya, identifikasi dari hasil penyelidikan belum bisa disebutkan satu-satu.

Iring-iringan personel gabungan dari Polda Papua, TNI dan Brimob yang berjumlah sekitar 90 orang terlibat dalam kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata. Kejadian bermula saat rombongan akan melakukan olah tempat kejadian perkara di Mapolsek Pirime.

Olah TKP dilakukan untuk menyelidiki pembakaran dan penembakan yang menewaskan Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takubesi (48 tahun) dan dua anggota lainnya. Rombongan menempuh perjalanan dari Wamena. Saat melintas di Kampung Indawa, Pirime, Lanny Jaya sekitar pukul 17.00 WIT, rombongan melihat sekitar 40 hingga 50 orang yang menenteng senjata api laras panjang.

Singkat kata, rombongan kemudian mengejar kelompok itu. Petugas yang mengejar mendapatkan perlawanan. Kontak senjata pun tidak dapat dihindari. Kontak senjata terjadi dua jam lamanya.

Kelompok sipil akhirnya terdesak dan lari ke pegunungan. Aparat keamanan kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan pengejaran dengan pertimbangan hari sudah gelap.

Kelompok tersebut juga dinilai lebih menguasai lapangan. Tidak ada korban jiwa di pihak polisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement