REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Delegasi lebih dari 60 negara berkumpul di Tokyo untuk berusaha meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad sementara Amerika Serikat menuju pada pengakuan kelompok oposisi baru terbentuk sebagai pemimpin sejati Suriah.
Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba mengatakan kelompok masyarakat internasional Sahabat Suriah (Friends of Syria) harus bertindak bersama-sama, karena PBB telah gagal bertindak.
"Kekerasan berlangsung selama lebih dari 20 bulan dan jumlah korbah di Suriah telah melebihi 40 ribu orang dan terus bertambah setiap hari, menyebabkan krisis kemanusiaan, kami sangat prihatin tentang dampak krisis yang melebar ke seluruh daerah," katanya kepada perwakilan 67 negara.
"Sementara Dewan Keamanan PBB belum mampu bertanggung jawab utama, hal ini membuat tindakan masyarakat internasional semakin penting sebagai salah satu cara untuk mengatasi kekerasan yang terus terjadi," kata dia.
Kelompok Friends of Syria sebelumnya telah menyelenggarakan empat pertemuan di Paris pada April, Washington pada Juni, Doha pada Juli dan September di Den Haag.
Pertemuan kelima di Tokyo juga dihadiri untuk pertama kali empat negara, yaitu Kazakhstan, Kosovo, Indonesia dan Bangladesh, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang.