REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- "Ya, kita sekarang memiliki negara," ujar Presiden Palestina Mahmud Abbas, kepada warganya saat kembali ke Tepi Barat pada Ahad (2/12). Kalimat itu menggema di tengah sorak sorai kerumunan yang menyambut kedatangannya di kota Ramallah.
Kepulangan itu sekaligus merayakan masa kemenangan bagi Abbas dan warga Palestina. Tiga hari sebelumnya Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa memberi Palestina kedudukan negara pengamat bukan anggota dengan hasil pemungutan suara 138-9.
"Palestina mencapai hasil bersejarah di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Abbas kembali.
Tahun lalu Abbas mencoba dan gagal mendapatkan keanggotaan negara penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tawaran terhenti di Dewan Keamanan, tempat pemilik hak tolak Amerika Serikat secara tegas menentangnya.
Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara lain juga menentang upaya Palestina kali ini untuk meningkatkan kedudukan menjadi negara pengamat bukan anggota. Tapi karena hak tolak tidak ada di Majelis Umum, langkah itu mulus berlalu.
Upaya itu memberi Palestina jalan ke berbagai lembaga antarbangsa, termasuk Mahkamah Pidana Antarbangsa, dan meningkatkan kiprah dunia mereka setelah bertahun-tahun perundingan perdamaian dengan Israel macet.
Abbas dalam kepulangannya diterima dengan penjaga kehormatan penuh. Ia turun dari mobilnya untuk berjalan di karpet merah di markas kepresidenan Ramallah, yang dikenal sebagai Muqataa, tempat ia berjabat tangan dengan para pejabat.
Ia meletakkan karangan bunga dan berdoa singkat di makam almarhum tokoh Pemimpin Palestina Yasser Arafat, yang dimakamkan dalam gugus kepresidenan itu, kemudian mempersembahkan kemenangan di Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut kepada mendiang mantan presiden itu.
Abbas menyebut keberhasilan itu tonggak dalam sejarah Palestina, dengan mengatakannya pencapaian rakyat Palestina di mana pun.
"Rakyat kita di mana pun, angkat kepala Anda tinggi-tinggi karena Anda orang Palestina," kata Abbas.
"Anda lebih kuat daripada pendudukan karena Anda orang Palestina. Anda lebih kuat daripada permukiman karena Anda orang Palestina."