REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKBB) Jawa Timur (Jatim) menuduh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang telah menelantarkan para pengungsi konflik Syiah di Sampang Agustus lalu.
Tuduhan itu disampaikan dalam siaran pers AKBB Jatim yang menilai penghentian bantuan makanan, minuman, dan air bersih sejak 19 November lalu hingga saat ini sengaja dilakukan Pemkab Sampang.
Tim Investigasi POKJA AKBB, Johan Avie melaporkan, setelah mengonfirmasi kepada salah seorang pengungsi dilokasi pengungsian Gedung Olah Raga (GOR) Sampang, hingga Senin (3/12) para pengungsi masih belum menerima bantuan makanan, minuman, dan air bersih dari pemerintah. "Pengungsi terpaksa patungan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri," ujarnya.
Pada Jumat 30 November 2012 lalu, pihaknya mengatakan telah mendesak Pemkab Sampang, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk segera menyelesaikan situasi krisis di tempat pengungsian tersebut. Namun, ia menilai desakan AKBB Jatim tersebut tidak digubris oleh Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim.
Situasi tempat pengungsian di GOR Sampang semakin memburuk, ditambah tidak ada keseriusan dari pemerintah setempat. AKBB Jatim bersama Human Rights Working Group (HRWG) Jakarta, mengancam akan melaporkan situasi tersebut kepada lembaga-lembaga di PBB dengan membawa beberapa laporan.