Senin 26 Mar 2012 14:56 WIB

Ini Ujung Tombak Kesejahteraan Versi Didik J Rachbini

Rep: Muhammad Iqbal / Red: Djibril Muhammad
Didik J Rachbini
Foto: Republika/Andi Nur
Didik J Rachbini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kandidat wakil gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2012 Didik J. Rachbini menyatakan Puskesmas harus menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.

Hal tersebut diutarakannya selepas mengunjungi Puskesmas Kelurahan Bendungan Hilir, Senin (26/3). "Puskesmas adalah salah satu ujung tombak kesejahteraan," ujarnya kepada para wartawan.

Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menambahkan, Puskesmas merupakan salah satu sarana penunjang agar kondisi kesehatan masyarakat Jakarta lebih terjamin. Untuk itu, ia berharap pelayanan di puskesmas ke depannya semakin membaik.

Meski begitu, Didik mengakui masih banyak kesulitan yang dialami masyarakat miskin dalam menerima pelayanan kesehatan gratis. Terkait hal tersebut, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku telah melakukan evaluasi. "Hambatan bagi keluarga miskin yang ingin dapat pelayanan gratis ada pada RT, RW dan Puskesmas. Untuk itu, ke depannya hal ini harus diperbaiki," tegasnya.

Didik menambahkan, proses pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) harus dipermudah. Sehingga nanti tidak ada lagi masalah dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. "Puskesmas tidak boleh membeda-bedakan," imbuhnya.

Didik menilai program-program yang telah ada dari pemerintah pusat sudah cukup baik. Oleh karena itu, dirinya mengaku akan melanjutkan dan memperluas program-program yang telah ada.

Bersama pasangannya, Hidayat Nur Wahid, Didik mengaku telah menyiapkan lima program di bidang kesehatan. Pertama, pemberdayaan dan peningkatan sistem pelayanan puskesmas. "Puskesmas harus menjalankan tugasnya dengan efisien. Kalau diperlukan, harus ada standardisasi," tuturnya.

Kedua, peningkatan pelayanan kesehatan untuk warga miskin sebagaimana telah dijelaskan di awal. Ketiga, sistem pengawasan program kesehatan dan umpan balik dari pihak terkait seperti Puskesmas. "Tujuannya agar tercapai standardisasi," katanya.

Keempat, sosialisasi lebih jauh lagi kesehatan gratis. "Ke depannya diharapkan Puskesmas bisa melakukan rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat (IGD)," bebernya. Kelima, evaluasi secara menyeluruh, Sehingga sistem pelayanan lebih baik dari waktu ke waktu.

Kepala Puskesmas Bendungan Hilir Drg. Seri mengaku kedatangan Didik hanya sekedar ingin mengetahui pelayanan di puskesmas yang dipimpinnya. Selain itu, domisili Didik yang berada di wilayahnya, membuat Drg. Seri menerimanya dengan tangan terbuka. "Kami hanya ngobrol-ngobrol secara singkat," tuturnya.

Seri mengaku, sebagian dari lima program yang diajukan oleh Didik, telah dilakukan oleh pihaknya. Namun, ia mengaku ada perbedaan, khususnya dari segi administrasi kesehatan. "Biasanya warga dikenai biaya sebesar dua ribu rupiah. Sedangkan pak Didik menginginkan biaya tersebut dihapuskan alias gratis," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement