REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggunakan pakaian khusus tahanan berwarna putih bertuliskan 'Tahanan KPK' di bagian punggung.
Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nurwahid, meminta agar pakaian khusus tahanan KPK itu tidak berwarna putih, melainkan berwarna hitam.
"Dalam konteks Indonesia, (putih) punya simbol tertentu yaitu suci dan kebersihan. Jadi aneh kalau baju tahanan KPK berwarna putih," kata Ketua FPKS DPR, Hidayat Nur Wahid usai pertemuan dengan Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja di KPK, Jakarta, Senin (10/12).
Eks calon gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan pakaian putih yang dikenakan para koruptor tidak menjadikan efek jera. Pasalnya, seolah-oleh tahanan KPK menjadi bersih dan suci, tidak sesuai dengan sifat koruptor. Menurutnya pakaian khusus tahanan KPK harus sesuai dengan dunia kegelapan, artinya harus berwarna hitam.
Pihaknya juga sudah memberikan contoh model pakaian khusus tahanan KPK versi FPKS DPR. Pakaian itu tidak berlengan panjang, hanya bentuk rompi dan berwarna hitam. Kalau pun ada yang berwarna putih hanya di bagian kerahnya saja sebagai simbol white collar crime.
"Cukup rompi dan warna hitam, tidak perlu berlengan panjang. Kalau ada putih di kerahnya saja. Putih adalah lambang kesucian, tidak selayaknya diberikan kepada koruptor," tegas mantan Ketua MPR ini.